Kesaksian kolektor keris Indra Jaya Febru Hariadi (48) tentang Irjen Djoko Susilo memunculkan kepingan kisah misteri. Dia menyebut, sang jenderal memiliki pusaka yang bisa membuat rambut kebal dipotong. Bagaimana kisahnya?
Di persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Selasa (17/7) kemarin, Indra menyebut Djoko punya sedikitnya 200 keris. Dari keris sebanyak itu, ada 16 yang memiliki 'kekuatan' khusus. Keris senilai Rp 1,7 miliar itu biasa dimandikan pada malam 1 Suro.
Sebelum ada transaksi di atas, Djoko dan Indra pernah bertemu untuk menjajal kemampuan sebuah pusaka 'Mirah Delima' yang disebut bisa membuat rambut kebal dipotong.
"Kalau pegang keris, rambutnya nggak bisa dipotong, terus kerisnya jadi warna merah delima," kata Indra.
Pernyataan pensiunan tentara ini mengundang reaksi dari kubu Irjen Djoko. Salah satu anggota tim kuasa hukum, Juniver Girsang, mempertanyakan hal tersebut.
"Rambut dipotong tidak mempan?" tanya Juniver.
"Insya Allah, mohon izin, karena Allah SWT," jawab Indra.
Indra mengenal Djoko di Surabaya ketika masih aktif di Kodam V Brawijaya. Saat berkunjung ke rumah Kapolri saat itu Roesmanhadi, Indra dikenalkan oleh Lettu Widodo dengan Djoko pada tahun 1998.
Apakah Irjen Djoko kini masih kebal? Saat ditanya usai persidangan, dia tak mau memberi informasi detail soal koleksi kerisnya. Yang jelas, setiap keris memiliki fungsi berbeda.
"Dari 16 itu yang paling sakti itu rahasia," kata Djoko penuh misteri.
Misteri Rambut Irjen Djoko Susilo yang Kebal Dipotong!!
Menguak Misteri Harta Karun Presiden Ri Soekarno
Harta Karun Bung Karno merupakan misteri yang selalu menarik minat banyak orang, karena masih saja banyak yang yakin bahwa harta karun peninggalan raja-raja jaman dahulu betul-betul diwariskan kepada Presiden Pertama RI alm Soekarno.
Berikut adalah pencarian tak kenal lelah team kami untuk mengusut misteri dari Harta Karun Bung Karno tersebut.
Klaim tentang harta peninggalan Presiden RI pertama Soekarno mungkin sudah sering kita dengar. Namun setelah diusut, pengakuan seperti itu hanya omong kosong belaka. Pada bulan Januari 2011, klaim serupa muncul dari daerah Bolaang Mongondow, wilayah Sulawesi Utara. Terdapat seorang kakek yang mengaku mempunyai emas batangan dan surat berharga (obligasi) kekayaan Negara Republik Indonesia. Benda-benda berharga itu, menurut sang kakek, tersimpan di sebuah bank di Swiss.
Nama kakek itu ialah Zakaria Sukaria Pota, yang menurut beliau juga dirinya sekarang sudah berusia 126 tahun. Bagi warga setempat, nama Zakaria Sukaria Pota mengandung arti 'Berubah-ubah Wajah'. untuk membuktikan klaimnya kakek Zakaria menunjukkan pedang serta pisau terbuat dari emas dan empat buah emas batangan. Diperlihatkan juga tongkat komando, yang oleh kakek Zakaria, diakui milik almarhum Presiden Soekarno.
Misteri Batu Krobu, Pengabul Permohonan di Probolinggo
Batu Krobu yang menjadi mistos di Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Batu sebesar rumah ini diyakini sebagai jelmaan seorang ratu kerajaan.
Menurut pemilik tanah tegal tempat batu sebesar rumah itu berada, Sutali (40), dirinya memang tidak tahu sendiri kepastian hikayat soal kesakralan batu itu. Tapi, dia sempat diceritakan orangtuanya bernama Ba'i. Orangtuanya mengaku jika batu krobu itu merupakan wujud salah seorang ratu.
"Pada zaman dahulu katanya ada salah seorang ratu yang hendak ke pulau Madura yang diantar oleh prajuritnya. Namun, karena perjalanan mereka kesiangan, akhirnya berhenti di tempat itu," cerita kata Sutali saat ditemui di rumahnya.
Wujud dari keberadaan prajurit yang mengawal perjalanan sang ratu, dibuktikan banyaknya batu-batu kecil sebesar kepala kerbau yang bertaburan di lahan tegal miliknya. Bahkan, batu-batu yang dianggap sebagai prajurit itu umurnya hingga mencapai ratusan.
"Nah, semua batu-batu kecil yang bertaburan itu menurut sejarahnya para prajurit yang mengawal sang ratu," katanya.
Sering Dijadikan Tempat Persembunyian Tentara Indonesia
Sakralnya keberadaan batu krobu itu memang sudah sejak zaman dahulu. Ini dibuktikan, menurut cerita warga setempat jika batu tersebut pernah dijadikan tempat persembunyian para tentara Indonesia saat dikejar-kejar tentara Belanda.
"Ada sekitar 1 kompi tentara Indonesia pada saat itu sedang dikejar-kejar oleh tentara Belanda. Pada saat dikejar tentara Belanda, mereka kebingungan. Sehingga kemudian berembunyi dibalik batu itu," kata Sutali.
Anehnya, begitu bersembunyi di balik batu itu para tentara Belanda kehilangan jejak. Mereka tidak melihat para tentara Indonesia lagi. "Memang batu itu sejak dulu katanya wingit. Tidak mau dirusuhi (dikotori,red)," jelasnya.
Pernah, cerita dia, ada salah seorang warga sekitar yang mengaku tidak percaya dengan adanya mitos batu tersebut. Dia kemudian memanjat batu ke atas. Melihat warga itu naik ke atas batu, para tetangganya beramai-ramai menyuruhnya turun. Tapi orang itu tetap ngotot menaiki batu tersebut.
Begitu orang itu turun ke bawah, warga terkejut. Karena orang yang berani memanjat batu itu tiba-tiba tak sadarkan diri. Bahkan, setelah sadar dia menjadi gila.
Melihat kejadian itu, warga yang rumahnya berada di dekat batu itu semakin percaya. Mereka melarang anak kecil agar tidak bermain di dekat batu tersebut. "Wejangan agar kita tidak sembrono main di dekat batu itu sejak orang-orang tua dulu sampai sekarang," katanya.
Terdapat Banyak Pusaka dan Harta Karun
Wingitnya keberadaan batu krobu tampaknya juga menjadi sasaran para pemburu barang-barang antik. Selain menjadi sasaran pemburu barang antik, batu krobu juga diyakini dihuni hewan-hewan gaib.
Salah seorang pemburu barang antik yang berhasil ditemui detiksurabaya.com bernama Mustaqim (40) mengatakan, jika batu krobu memang salah satu tempat yang paling angker.
Pria asal Desa Sepuh Gempol itu menceritakan, dirinya pernah melakukan tirakat di tempat itu selama 41 hari. "Pokoknya di tempat itu memang angker," katanya saat ditemui di rumahnya.
Selama 41 hari melakukan tirakat itu, Mustaqim banyak menemui hewan-hewan gaib. Seperti macan, ular sebesar pohon kelapa, kelabang dan lain sebagainya. Meski banyak menemui hewan-hewan gaib, dia merasa tidak takut sedikit pun. "Karena kita punya niat baik. Buat apa takut," timpalnya.
Selama melakukan tirakat, pria itu mengaku diberi beragam jenis keris oleh penunggu batu krobu. Mulai dari keris Blambangan, keris mini semar, keris Syuro dan lain sebagainya. "Asal kita kuat menjalani tirakat, kita pasti akan mendapatkan sesuatu yang kita inginkan," ungkapnya.
Menurut penuturan dia, secara mata batin batu krobu itu terdapat pintunya. Pintu itu menghadap ke arah timur daya. "Sepengetahuan saya seperti itu," imbuh Mustaqim.
Bahkan, di dalam batu itu terdapat banyak barang-barang antik yang tidak dapat ditembus dengan kasat mata. Seperti batangan emas yang hingga saat ini belum satu pun pemburu barang antik yang berhasil mengambilnya. "Kalau kuat dengan setiap godaan yang datang pasti dikasih oleh penghuni batu itu," kata dia.
Misteri Mikrofon dan Wanita ke 3 Pada Saat Proklamasi Kemerdekaan
Siapapun pasti tidak asing dengan foto Bung Karno yang tengah membacakan proklamasi. Foto ini selalu dimuat pada setiap buku sejarah kemerdekaan dan tayangan TV yang membahas proklamasi. Foto tersebut begitu pentingnya karena menjadi bukti otentik dibacakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namundi balik itu foto tersebut juga mengandung kisah-kisah menarik. Berikut adalah salah satu kisah seputar pembacaan proklamasi yang saya temukan dalam sebuah potongan artikel.
Satu-satunya mikrofoon
Pernah seorang bekas pejabat RI bercerita bahwa mikrofoon satu-satunya yang digunakan pada waktu Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah barang “curian dari Belanda”. Itu tidak betul! Mikrofoon tersebut adalah milik sdr. Gunawan dari “Radio Satrija”, yang bertempat tinggal dan berusaha di jalan Salemba Tengah 24, Jakarta.
Mikrofoon tersebut adalah hasil buatan sdr. Gunawan sendiri. Baik “corong”nya, maupun “stardar”nya. Baik “Vesterker”nya, maupun “band”nya, juga dibuat dari “zilverpapier”, selubung rokok. Semuanya itu adalah hasil kecerdasan otak dan keterampilan tangan seorang Indonesia, yang bernama Gunawan itu.
Pada tanggal 17 Agustus pagi-pagi benar, dua orang masing-masing berusia 35 tahun, berkendaraan sebuah mobil, datang untuk meminjam mikrofoon. Tidak diterangkan kepadanya untuk keperluan apa. Mereka itu adalah sdr. Wilopo dan Nyonoprawoto. Sdr. Wilopo waktu itu bekerja di Balai Kota sebagai pembatu pak Suwirjo. Oleh karena itu baik Sdr. Wilopo maupun Mas Njono tidak bisa memasang mikrofoon sendiri, maka sdr. Gunawan menyuruh seorang anggota keluarganya, seorang pemuda berusia 21 tahun yang juga cukup ahli untuk ikut mereka. Baru di dalam mobil itulah, Sdr. Sunarto demikianlah nama pemuda itu, diberi tahu, bahwa mikrofoon itu akan diperlukan guna Proklamasi Kemerdekaan.
Sdr. Sunarto inilah yang memasang Mikrofoon yang besejarah ini di Gedung Pegangsaan Timur 56 pada tanggal 17 Agustus 1945 (ketika artikel ini ditulis, Sdr. Sunarto bekerja sebagai pengusaha dan tinggal di Bogor).
“Standar” didirikannya di ruang muka yang terbuka, dan “versterker” diletakkan di dalam kamar muka sebelah kiri ruang terbuka itu. Setelah selesai dipakai, siang itu juga mikrofoon diserahkan kembali oleh Sdr. Wilopo kepada Sdr. Gunawan.
Menurut keterangan Sdr. Sunarto, baik pada waktu dibawanya ke Pegangsaan Timur maupun pada waktu dibawanya kembali ke Salemba Tengah, Mikrofoon tersebut seolah-olah telah mendapat “salvo kehormatan”dari tentara Jepang berupa tembakan senapan. Masing-masing terdengar di muka RS UP dan di muka “Ika Daigaku” (Sekolah Kedokteran UI sekarang). Untung tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban, dan barangkali memang tidak dengan “peluru tajam”.
Ternyata mikrofoon itu masih mempunyai peranan lebih lanjut karena bersamaan dengan pemilikinya, dibawa hijrah ke Solo pada permulaan tahun 1946. Sejak itu barang tersebut disimpan baik-baik oleh keluarga Gunawan. Hanya kadang-kadang saja ditunjukan kepada sabat-sahabatnya dan tidak pernah dipergunakan lagi. Pada akhir tahun 1949, memenuhi anjuran pemerintah RI, Keluarga Gunawan pun kembali lagi ke Jakarta. “Mikrofoon Bersejarah” itu dibawanya, “Versterker”nya telah rusak, dan ditinggal di Jogja. Berkali-kali barang yang mempunyai nilai sejarah itu telah ditawar orang untuk dibeli, tetapi Keluarga Gunawan selalu menolaknya. Di manakan benda bersejarah itu sekarang ini?
Suwirjo, sebagai pembawa acara…
Pada sekitar tahun 1960, mikrofoon beserta “stadar”nya tetapi tanpa “versterker” lagi itu, telah diminta oleh Sdr. Harjoto, waktu itu Sekjen Kementerian Penerangan, dengan perantaraan Sdr. Darmosugondo untuk diserahkan kepada Presiden, agar akhirnya disimpan di dalam Monas (Monumen Nasional).
Tetapi sejak itu Sdr. Harjoto tidak tahu lagi dimanakah mikrofoon itu berada. Yang mungkin masih dapat memberi keterangan adalah Sdr. Tukimin, pembantu pribadi Presiden Soekarno, Demikian jawab Sdr. Harjoto atas pertanyaan penulis. Pada waktu itu Sdr. Gunawan beserta Istri telah menyatakan sama sekali tidak berkeberatan, bahkan merasa gembira dan bangga, apabila “mikrofoon” tersebut dimasukkan dalam museum perjuangan kita. Harus diakui, bahwa di samping KERTAS DENGAN TEKS PROKLAMASI dan BENDERA PUSAKA, MIKROFOON inilah merupakan benda bersejarah yang pantas kita simpan sepanjang massa.
Mikrofoon Bersejarah yang misterius
Wanita yang ke-3
Pada waktu Kemerdekaan diproklamirkan di Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi) No. 56, diantara lebih seribu orang yang hadir di tempat tersebut, hanya ada 3 orang wanita. Yang 2 orang, telah kita kenal, yaitu “Bu Fat” dan “Zus Tri”. Tetapi siapakah wanita yang ke-3 itu? Dia turut berdiri di barisan paling depan menghadap rumah Bung Karno. Dan tatkala beberapa saat kemudian Dr. Muwardi mengajak membentuk “Pasukan Berani Mati”, wanita yang usianya sekitar 35 tahun dan perpakaian sangat sederhana, turut mendaftarkan dirinya. Namanya penulis tidak ingat lagi.
Tetapi alamatnya yang dia berikan masih penulis ingat. Yaitu KARANGANYAR (Bagelen). Masih hidupkah ia sekarang ini ? (ketika tulisan ini ditulis), Entahlah!
Tetapi dialah wanita ke-3 yang dapat kita lihat dalam gambar-gambar Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
Misteri Kutukan di Jembatan Selat Sunda
Megaproyek spektakuler Jembatan Selat Sunda (JSS) akan gagal total. Secara spiritual nama Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan pengusaha Tommy Winata sangat tidak cocok sebagai pemrakarsa JSS.
Analisis supranatural itu disampaikan praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas, Jumat (12/07). "Secara spiritual Selat Sunda sangat lekat dengan Tatar Pajajaran. Sehingga, nama Hatta dan Tommy sangat tidak cocok sebagai pemrakarsa JSS. Apalagi niat Hatta Rajasa untuk pencitraan nyapres di 2014," tegas Ki Gendeng.
Menurut Ki Gendeng, dari sisi metafisika, Jembatan Selat Sunda bukan merupakan solusi untuk membuat perekonomian angkutan darat berjalan baik. Justru seharusnya, pemerintah melakukan perbaikan total Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni secara profesional, terencana dan tanpa korupsi.
"Ke depan, jika penyeberangan Merak-Bakauheni dibenahi secara nasionalis ,maka penghubung laut Selat Sunda akan lebih hebat dari pelabuhan penghubung manapun di dunia," tutur Ki Gendeng.
Ki Gendeng juga mengungkapkan, bahwa proyek JSS telah memakan korban, yakni dicopotnya Agus Martowardojo dari kursi Menteri Keuangan. "Tommy Winata jadi pemenang, dan bahkan mendapatkan bonus pengelolaan kawasan di Banten dan Lampung. SBY tega mengorbankan Agus Marto, yang dicopot dan dilempar ke Bank Indonesia. Agus Marto maunya JSS dibangun sendiri dan tidak perlu diserahkan ke asing lewat Tommy Winata," ungkap Ki Gendeng.
"Kemenangan Tommy Winata-SBY itu telah dirayakan di Bali dengan mengundang Cristiano Ronaldo. Dalam perayaan itu, secara simbolis, CR7 menanam mangrove di Bali," pungkas Ki Gendeng.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, menegaskan bahwa Jembatan Selat Sunda (JSS) layak dibangun. Bahkan Hatta menyatakan, meskipun Anak Gunung Krakatau meletus dan menghasilkan tsunami, JSS tetap aman.
"Tim sekretariat telah melakukan serangkaian studi kelayakan untuk menilai layak atau tidaknya pelaksanaan pembangunan jembatan itu. Ternyata, hasil studi menyatakan secara teknis Jembatan Selat Sunda layak dibangun," kata Hatta, Kamis (11/07).
Hatta mengatakan, JSS akan dibangun untuk menjadi ikon Indonesia, di mana tenaga ahli dan insinyur dari Indonesia akan berperan dominan membangunnya. JSS dibangun dalam satu kawasan terpadu yang meliputi dua provinsi, yaitu Banten dan Lampung.
pengalaman pribadi diboncengin kuntilanak
Hai smua.ak kali ini mau berbagi cerita tntang pglaman pribadiku sndri yg mgkin gk akn ak lupakan slamanya.kejadianya di tempatku tinggal daerah kota klaten,thn 2011 kmrin tanggalnya ak lupa tp yg jls wkt it ak msh ingat bgt trjadi pd malam jumat kliwon.wkt sktr jam 23.00 malam,ak bru aj pulang dr rmh temen mengendarai spd mtr menuju rmh,yah memang utk menuju rmhku ad 2 pilihan jalur yg bs dtempuh dan sm2 2jalan it mempunyai cerita mistis msing2,utk pilihan jln yg prtama,ak hrs melewati persawahan dan melewati pertigaan di deket balai desa gt,nah konon dstu msyarakat sering di ganggu sm genderuwo penunggu pohon beringin tua di dpn kantor balai desa itu&utk jalur yg ke 2 ttp melewati sawah dan melewati jalan turunan yg tajam yg di bwhnya it ad jembatan yg di kelilingi pohon bambu yg sangat rimbun smpe2 yg katanya masyarakt sktr sering ad penampakan kuntilanak yg sedang duduk2 di pagar jembatan it smbil kakinya menjuntai ke bwh,memang dstu wkt siang hari pun dstu ttp terkesan angker krn cahaya matahari tdk bs penuh masuk kstu jd tekkesan lembab dan gelap dstu.nah,stlh menimbang2 jalur mana yg akn ak tempuh yg sbnrnya ak gk pilih dua_duanya tp krn trpaksa,akhirnya ak jatuhkan pilihanku ke jalur yg ke 2 yaitu melewati jembatan angker it dan seraya berdoa smg tdk trjadi ap2 nt djln.akhirnya ak bergegas pulang dgn hati yg harap2 cemas,akhirnya ak sampai jg di jln desa masuk ke sawah,dstu ke anehan mulai trjadi baru aj belok ke jalan desa ak mencium bau anyir kyk darah gt,tp ak pura2 cuek aj ( sok pemberani ) kyk tdk mencium apa2....spd mtr trs brjalan dan akhirnya ak smpe jg di jembatan angker it,hatiku mulai berdetak cpt ,tiba2 wkt jlnan menurun leherku kyk di tiup angin gt pdhl wkt it gk ad angin ,yg membuatku merinding tp lgi2 ak brusaha ttp tenang dan cuek aj,pas di tengah2 jembatan tiba2 terasa mtrku kok kyk berat bgt gt pdhl jalanan datar tdk nanjak.dlm hati ak brkata wah sdh alamat nih,kena jg ak di gangguin.ak melirik kaca spion kanan dan ap yg ak liat?????jreennggg ad trlihat punggung wrn putih gt,kyknya sih punggung orang yg lg bonceng gt (posisi bonceng cewek duduk menyamping gt)smbil msh trcium bau amis bgt deh,ak kyk mau muntah ciumnya kyk bau darah gt pokoknya bikin mual.ak ttp brusaha tenang wlo ak sbnrnya sdh setengah mati ketakutan,ak tdk berani menoleh ke belakang krn tkt nt melihat sstu yg mengerikan,ak cm melirik2 spion trs dan stlh kurang lbh 50 meter ak liat spion trnyata si mrs.kunti msh trlihat dstu bonceng ak dan tarikan mtr ttp berat bgt.trs ak brusaha komat-kamit baca ayat2 suci alqur an yg ak hafal surat al fatihah,al ikhlas gt,akhirnya sktr jarak 100meter tiba2 terasa enteng mtrku lalu ak nengok spion lg bayangan putih2 di belakangku trnyata sdh gk ada.tiba2 trdengah suara cekikikan ketawa hihihihihihihi gt yg keras gt,suaranya kyknya arahnya mkin lm makin ke ats gt,ak beranikan dr menoleh ke belakang dan tebak ap yg ak liat,ak liat si kunti terbang ke ke arah pohon waru smbil ketawa ngeriiii.tnpa pikir panjang ak lgsung tarik gas mtr se kencang2nya kabur dan tdk berani menoleh ke belakang lgi.dan akhirnya ak smpai drmh lgsung mtr ak tinggalin di dpn rmh dan loncat buka jendela kmr dan loncat masuk ke kmr ( posisi kmrku ad di depan dstu ad jendela emang sdh biasa tdk pernah ak kunci sbg jln rahasiaku msuk rmh,hehehee.krn ak sering pulang mlm tkt dmarahin ortuku jk masuk lwt pintu utama).dan semenjak saat it ak sdh tdk berani lgi pulang mlm2 lgi,dan ak tdk menceritakan kejadian in sm ortuku krn tkt dmarahin.it pglaman yg ak alami sndr yg mgkin tdk akn ak lupakan.maap kl tulisanya trkesan acak2an.
dari: si bolang yuk sharing cerita seram kalian disini